Tidak hanya kulit, rambut pun bisa mengalami penuaan dini. Jika penuaan dini pada kulit terlihat dari munculnya kerutan pada wajah, berbeda pada rambut. Simak selengkapnya dibawah ini untuk mengetahui Tanda Rambut Mengalami Penuaan. Tanda Rambut Mengalami Penuaan | Tanda-tanda penuaan pada kulit cukup mudah diidentifikasi. Kulit yang menua aan terlihat memiliki keriput, bintik-bintik coklak dan kasar. Lalu bagaimana dengan rambut?? Kebanyakan orang pasti menebak uban. Uban bukan satu-satunya tanda penuaan pada rambut. Ada banyak tanda yang menunjukan bahwa rambut anda sedang menua. Berikut diantaranya :
Baca Juga : Walatra Bersih Wanita Kunci untuk mencegah kerusakan rambut adalah menambah kelembaban di dalam rambut. Maka dari itu, ia menyarankan Anda untuk memakai produk rambut yang mengandung gliserin untuk melembabkan.
Untuk mengatasinya, gunakan saja kondisioner. Namun, jangan hanya digunakan saat mandi. "Ambil kondisioner dan gosok di antara telapak tangan, kemudian gosok di ujung rambut, tunggu sampai kering dan tata rambut Anda," kata Jet Rhys, penata rambut dari San Diego.
Mengatasi hal ini, Rhys mengatakan untuk menggunakan primer rambut. "Cara kerjanya sama seperti primer wajah yang menghaluskan semua kerutan dan pori kulit, primer rambut mengisi celah-celah di rambut dan meratakan poros sehingga bisa diatur dengan mudah," jelas Rhys.
Lihat Juga : Agen Walatra - Tanda Rambut Mengalami Penuaan -
0 Comments
Duduk terlalu lama bisa membuat beberapa bagian tubuh menjadi sakit. Dan tahukah anda, bahwa Kelamaan Duduk Sama Bahayanya Dengan Merokok. Simak selengkapnya dibawah ini. Kelamaan Duduk Sama Bahayanya Dengan Merokok | Terjebak dalam kemacetan selama satu jam saat berangkat dan pulang kerja, ditambah dengan 7 jam duduk di kantor, ditambah dengan 3 jam menonton televisi, membuat kita tidak sadar bahwa sudah hampir setengah dari hari kita dihabiskan dengan duduk. Tubuh kita tidak diciptakan untuk sedentary lifestyle, alias gaya hidup di mana kita sedikit sekali atau bahkan tidak sama sekali melakukan aktivitas fisik. Sejak dahulu kala, tubuh kita digunakan untuk bergerak, berburu, bekerja, dan bahkan beradaptasi dalam cuaca ekstrem. Namun dengan perkembangan teknologi dan semua kemudahan yang ditimbulkannya, manusia menjadi menjadi semakin terbiasa dengan kondisi yang nyaman tanpa banyak bergerak ini. “Sitting is the new smoking” Duduk terlalu lama setiap hari menimbulkan risiko kesehatan yang sebanding dengan merokok dan dapat memicu terjadinya berbagai penyakit seperti kanker, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskuler. Dr. James Levine, direktur dari Mayo Clinic-Arizona State University Obesity Solutions Initiative, telah meneliti selama bertahun-tahun efek negatif dari duduk dan menyimpulkan bahwa “sitting is the new smoking” atau terjemahannya adalah, “duduk adalah ‘merokok’ versi baru”, karena dalam hal efek buruk, gaya hidup yang dihabiskan dengan banyak duduk tak kalah berbahayanya dengan merokok. Kabar buruknya lagi, efek negatif dari terlalu banyak duduk ini sayangnya bersifat irreversible dan tidak dapat dikompensasi dengan kebiasaan yang baik. Satu-satunya cara untuk menghindari efek negatifnya adalah dengan mengurangi lama duduk per hari dan mulai bergerak. Sebuah studi yang dilakukan oleh College of Occupational and Environmental Medicine menyatakan bahwa produktivitas manusia akan terus menurun seiring dengan bertambahnya usia. Dan produktivitas kita juga menurun setiap kita memiliki satu risiko kesehatan minor (misalnya berat badan berlebih, nilai gula darah tinggi, kurang aktivitas fisik, dll). Bayangkan apabila seseorang memiliki lebih dari 10 risiko kesehatan minor, maka produktivitasnya pun akan menurun setengahnya. Jangan heran apabila jam-jam di kantor akan terasa melelahkan dan performa saat bekerja pun tidak sebaik yang diharapkan. Dengan duduk lebih dari 6 jam per hari, risiko kematian meningkat sebesar 40% dalam 15 tahun apabila dibandingan dengan orang yang duduk kurang kurang dari 3 jam. Dan hal ini tak bisa diperbaiki dengan olahraga yang rutin. Namun begitu, apa yang sebenarnya menyebabkan duduk terlalu lama membunuh kita? Mengapa duduk merusak tubuh kita? Segera setelah kita duduk:
Setelah 2 jam duduk: Jumlah HDL (lemak baik) turun sebesar 20%. Turunnya jumlah lemak baik dapat meningkatkan risiko terjadinya hiperkolesterolemia (jumlah kosterol yang tidak normal di dalam tubuh). Setelah 24 jam: Efektivitas insulin, yaitu hormon yang membantu mendistribuksikan gula dari darah ke seluruh tubuh, turun 24%. Hal ini menjadi salah satu pemicu timbulnya diabetes terutama pada orang-orang yang dari awalnya sudah memiliki masalah kegemukan (overweight) atau obesitas. Demikian informasi yang mejelasakan bahaya dari duduk terlalu lama yang ternyata sama dengan bahaya merokok. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan baru anda. Lihat Juga : Walatra Bersih Wanita | Agen Walatra - Kelamaan Duduk Sama Bahayanya Dengan Merokok -
|
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |